Eitssss SsssssssssssssTOPPPPPPPPPP
ralat:
Aku pulang dengan rasa kecewa, lalu sesampainya di hotel teman-temanku menyambutku dengan meriah.
"AIKOOOOOOOOOOOOO" teriak mereka sambil memelukku, aku kaget dan heran, nafasku juga sesak karena di peluk oleh puluhan siswa/i.
"Hei...hei...hei.. kalian ini apa apaan ?" tanyaku pada mereka.
"Aiko kau dari mana saja kami semua mengkhawatirkanmu." seru Sakura.
"Hei sudah...sudah.. kalian ini berlebihan , kalian bua aku ini seperti artis saja..,"teriakku untuk menghentikan rengekan mereka.
"Hei Bodoh, kau darimana saja kami semalaman mencarimu tau!" bentak Kagome, sambil menoyor kepalaku dengan keras.
"Hei itu sakit Bodoh, kau ini dengar dulu, jangan langsung main hakim sendiri." bentakku kesal padanya.
"Kau tau tidak kau sudah membuat kami semua khawatir!!" bentak Kagome lagi
"Diam kau nenek sihir....!!!, dengar ya tadi malam aku menginap di rumah temanku, karena aku kemalaman di rumahnya, mengerti?!!" jawabku agak sedikit kesal.
"Oh... begitu ya" kata kagome dengan santai.
"Tapi sejak kapan kau mempunyai teman di korea? bukannya baru kali ini kau pergi ke korea?" Tanya Kagome yang mulai menyudutkanku.
"Eh.. itu...aku...., dia....., dia saudara ibuku yang tinggal disini, kemarin ibu memberitahuku kalau kami punya saudara yang tinggal di korea, lalu ibuku menyuruhku untuk mengunjunginya." jawabku sambil mengotak atik otakku.
"Begitu ya,? ya sudah sekarang kau masuk dulu, kita akan makan malam." Seru Kagome.
"Iya iya..." jawabku.
Malampun berlalu dan sekarang sudah pagi, aku bangun dari tidurku dan pergi mandi. Aku berpakaian dan duduk santai di ranjang sambil nonton berita. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku.
"Siapa?" tanyaku,tapi dia tetap tidak menjawab ,
"Hei kau siapa?" tanyaku untuk kedua kalinya, tapi dia tetap tak menjawab.
Aku berjalan dan membuka pintu. Dan...

Ternyata orang yang dari tadi mengetuk pintu adalah teukie oppa,
"Aduh oppa bikin kamu kaget lagi ya? hehehhehe" tanya oppa sambil cengengesan
"Iy nih oppa, hobi banget buat aku kaget, ntar kalau jantungku copot, trus dimakan kucing gimana?" Jawabku
"Habisnya oppa suka liat ekspresi kamu kalau lagi kaget, hehehe" Jawab oppa sambil cengengesan lagi.
"Sebenernya ada apa sh oppa, kok pagi pagi gini udah mampir ke tempatku? lagian oppa tau alamatku darimana?" tanyaku kepada oppa.
"Oh, oppa semalem ngintilin kamu, hehehhe" jawab oppa cengengesan lagi.
"Oppa kok dari tadi cengengesan mulu? pasti ada sesuatu deh? ayo ngaku" tanyaku.
"Oh...anu....itu..oppa..oppa....." jawab oppa terbata-bata.
"Apa oppa mau nembak aku ya?" tanyaku ngarep dalam hati.
"Itu apa oppa?" tanyaku dengan sepenuh harapan.
"Itu...oppa mau minjem duit, soalnya dompet oppa ketinggalan, oppa mau makan tapi gag ada duit." jawab oppa.
GUBRAK!!!
kecewa untuk kesekian kalinya, kakiku lemes,aku jadi males liat oppa.
"Oh aku fikir ada hal penting yasudah mau pinjam berapa?" tanyaku ketus.
"Kamu ikut aja, ntar kalau udah ditagih kamu yang bayar ya" jawab oppa dengan santai.
"Apa?!!" teriakku shock.
"Udah ayo..." ser oppa sambil narik tanganku keluar dari hotel.
Diluar hotel, aku bener-bener dibuat sebel , kerena waktu aku keluar hotel banyak paparazzi yang tiba-tiba asal ngejepret aja.

"Aduh apa-apaan ini?." Tanyaku kaget karena paparazzi yang tiba-tiba motret aku dan oppa.
"Oppaaaaaaaaaa." teriak cewek-cewek yang entah darimana asalnya terus langsung ngedorong aku mpe jatuh kjedot tembok.
"Aduh......" teriakku kesakitan, sementara oppa lagi asik asikan foto-foto sama fansnya, Paparazzi itupun memotoku yang sedang duduk karena terjatuh tadi,
"Sialan kepalaku benjol malah di foto, oppa lagi bukanny anolongin malah akunya dicuekin." Kesalku dalam hati.
Aku yang kesal bukan main langsung mengambil tindakkan. dengan berteriak sekencang-kencangnya.
"Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeei kalian!!!!! berhenti ...!!!!" teriakku kesal
Semua orang termasuk oppa kaget bukan kepalang. Mereka langsung terdiam untuk sejenak. Lalu mereka kembali berulah dan membuatku kesal.
Karena melihatku marah dan kesal setengah mati, oppa langsung ambil tindakan dan berkata.
"Sudah ya..sudah, jangan ganggu adikku lagi, kasian dia." seru oppa.
Fans-sfans wanitanya langsung menghampiriku dan mencubit pipiku, dan berkata.
"Oh ini adaiknya oppa ya?."
"Iya ini adik sepupuku" jawab oppa santai seperti tidak ada masalah.
Aku hanya terdiam membisu, dan mengiyakan saja apa yang dikatakan oleh teukie oppa.
Tak lama kemudian oppa berlari menarikku masuk kedalam sebuah taxi dan membawaku pergi ke sebuah rumah makan. yang lumayan jauh dari hotelku, disana aku dan oppa makan bersama, aku tak khawatir dengan tagihan makanan kami, karena menurutku makanan yang kami pesan tidak mahal, lagipula di rumah makan yang sederhana ini masa' harga makanannya selangit? pikirku,
Setelah selesai makan pelayan dirumah makan itu memberikan kertas tagihan kepadaku. Aku melihatnya dengan tenang,
"Apaaaaaaaa?!!!!!" teriakku kaget hingga orang-orang yang sedang makan di tempat itu kaget dan berhenti sejenak.
"Aduh maaf ya semuanya." seru oppa meminta maaf kepada pengunjung rumah makan itu.
Wajahku yang merah merona berubah menjadi pucat saat melihat tagihan itu, mataku terbelalak, tanganku gemetar, dan bibirku kaku, Bagaimana tidak? ternyata apa yang aku perkirakan salah. ternyayta harga makanan di tempat itu mahal-mahal, aku tertegun menelan ludahku, mataku terus memandangi kertas tagihan itu. Aku bingung bagaimana cara membayarnya, karena uangku tak cukup untuk membayarnya.
"Sial!!!!!!!' teriakku dalam hati.
Oppa langsung menyadarkanku dan berkata.
"Aiko.....cepat bayar tagihannya." seru oppa dengan santainya.
"Apa?!" teriakku sambil menatap oppa geram.
"Iya tunggu apa lagi, ayo cepat bayar." perintah oppa.
"Apa?!! Bagaimana bisa dia dengan santai menyuruhku membayar semua tagihan itu,?? apa dia tidak memikirkanku, apa dia tidak tau bahwa aku tak punya uang yang cukup?!!" gumamk ukesal dalam hati.
"Ayo nona bayarnya di kasir" seru pelayan itu.
"eh iya." jawabku sambil melirik oppa dengan sinis.
sesampainya dikasir aku mendekati penjaga kasir sambil berkata.
"Nona, ehm... begini.... aduh..." kataku dengan rasa takut.
"Iya ada apa nona? apa ada yang bisa saya bantu?" tanya kasir itu dengan ramah.
"Itu aku tidak punya uang untuk membayarnya." jawabku sambil menggaruk-garukkan kepala.
"Apa?!! hei nona dengar ya, kalau kau tidak punya uang jangan makan disini mengerti?!! kau ini ada ada saja, sekarang apa yang akan kau lakukan?" Bentak kasir itu padaku , Wajahnya yang tadi ramah kini berubah bak setan yang mengamuk, matanya seperti berapi-api.
Tak lama kemudian oppa datang dan menanyakan padaku apa yang terjadi. Aku menjelaskan hal itu kepada oppa, bukannya membantu oppa malah kabur meninggalkanku, lalu melambaikan tangan padaku, Aku kesal bukan main, Kasir itu menghukumku dengan menyuruhku mencuci piring.
Hari sudah mulai gelap, akhirnya aku pulang juga, aku naik bus ke hotel, sesampainya di hotel, aku kaget sekaligus kesal bukan main karena orang yang mengerjaiku habis-habisan menungguku di lobby hotel.

Iya teukie oppa, nunggu aku di lobby.
"Hai Aiko baru pulang darimana saja kau aku sudah lam menunggumu?" tanya teukie oppa dengan santai dan dengan memasang wajah innocent,
"APA?!!! beraninya dia bertanya seperti itu padaku?!!" gumamku kesal.
Aku berkhayal kalau aku sedang menghajar oppa sampai babak belur
"Hahahahahh." aku tertawa dengan keras,
Oppa dan receptionist di hotel itu heran melihat tingkah lakuku,
Aku langsung tersadar dan cengengesan gag jelas.
Oppa memasang tampang aneh.,
tapi kemudian dia meminta maaf padaku dan memberikanku sesuatu,
"Aiko, maafin oppa ya, oppa udah ngerjain kamu, heheheh APRIL MOP.....!!!" seru oppa.
"Ih oppa kenapa sih buat Aiko kesel mulu? Aiko kan malu oppa kerjain mulu." Jawabku sambil manyun.
"Iya..iya maaf ini oppa punya sesuatu untuk Aiko." seru oppa sambil meminta maaf.
"Ah oppa, paling juga oppa ngerjain Aiko lagi" jawabku.
"Gag aiko oppa serius." sahut oppa.
"Aiko gag bisa percaya lagi ma oppa." jawabku kesel.
"Ini oppa bawain boneka babi yang mirip kamu." seru oppa sambil tersenyum menyodorkan boneka babi itu padaku.
"Oppa!!! masa' aku disamain ma babi" teriakku sambil ngambek,
"Aduh maaf Aiko , maksud oppa boneka ini sama imutnya kaya dirimu." jawab oppa
"Ah oppa ngeles mulu, oppa jahat...oppa jahat Aiko sebel ma oppa" kataku sambil nangis
"Cup...cup...cup jangan nangis dong adek sayang, maafin oppa ya." kata oppa sambil merayuku
"Aku gag mau jadi adeknya oppa, oppa bandel." jawabku sambil tetep ngambek.
"Udah jangan ngambek lagi ya? ntar oppa beliin ice cream deh." seru oppa.
"Serius nih oppa?" tanyaku
"Iya benerantapi besok ya, tunggu ditaman kota ya." jawab oppa
"Yah..., ya uda deh ga papa,ok..ok... janji ya oppa." seruku.
"Oc..., oppa janji, sekarang kan udah malem kamu tidur ya." jawab oppa, dan langsung menyuruhku untuk pergi tidur.